Jumaat, 18 Februari 2011

Hukum Bercouple

BERCOUPLE, setiap kali kita mendengarnya akan terlintas di benak kita sepasang insan yang sedang mabuk cinta dan dilanda asmara. Saling mengungkapkan rasa sayang serta rindu, yang kemudiannya memasuki sebuah biduk pernikahan. Lalu kenapa harus dipermasalahkan? Bukankah cinta itu fitrah setiap anak adam? Bukankah setiap orang memerlukan masa penyesuaian sebelum pernikahan?



CINTA, Fitrah Setiap Manusia, MANUSIA diciptakan oleh ALLAH SWT dengan membawa fitrah (insting) untuk mencintai lawan jenisnya. Sebagaimana firman-NYA; Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan
kepada apa-apa yang diingini, iaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi ALLAH lah tempat kembali yang baik(Syurga). (Ali Imran: 14).




Namun, Islam tidak membiarkan fitnah itu mengembara tanpa batasannya. Islam telah mengatur dengan tegas bagaimana menyalurkan cinta, juga bagaimana batasan pergaulan antara dua insan berlawanan jenis sebelum nikah, agar semuanya tetap berada pada landasan  etika dan norma yang sesuai dengan syariat.



Hukum Bercouple haram, kerana beberapa sebab berikut:

1.Orang yang bercouple tidak mungkin menundukkan pandangannya terhadap kekasihnya.




2.Orang yang bercouple tidak akan boleh menjaga hijab.
3.Orang yang bercouple biasanya sering berdua-duaan dengan pasangan kekasihnya, baik di dalam rumah atau di
luar rumah.




4.Wanita akan bersikap manja dan mendayukan suaranya saat bersama kekasihnya.



5.Bercouple identik dengan saling menyentuh antara lelaki dan wanita, meskipun itu hanya berjabat tangan.


6.Orang yang bercouple, boleh dipastikan selalu membayangkan orang yang dicintainya.


Istilah bercouple berlandaskan Islam itu Cuma ada dalam khayalan, dan tidak pernah ada wujudnya. Anggap sajalah mereka boleh menghindari khalwat, menyentuh serta menutup aurat. Tetapi tetap tidak akan boleh menghindari dari saling memandang, atau saling membayangkan kekasihnya dari masa ke semasa. Yang mana hal itu jelas haram berdasarkan dalil yang kukuh.





Marilah kita sama-sama menjauhi perkara yang seumpama itu dan mejauhi hal-hal yang telah dilarang (haram). Tegakkanlah yang benar dan katakanlah salah kepada yang batil. Janganlah berhujah untuk membenarkan perkara yang telah terang haramnya di sisi ALLAH.

















Tiada ulasan:

Catat Ulasan